Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz ditanya: Jika kita telah berusaha mencegah gunjingan & hasutan di antara manusia, adakalanya orang yg kita ajak kepada kebaikan & kita cegah dari keburukan itu malah mencela & marah kepada kita. Apakah kita berdosa karena kemarahannya, walaupun itu salah seorang orang tua kita? Apakah kita tetap harus mencegah mereka / membiarkan hal yg tdk kita perlukan dalam hal ini? Kami mohon jawaban, semoga Allah menunjuki Syaikh.
Jawaban
Di antara kewajiban-kewajiban terpenting adalah amar ma'ruf & nahi mungkar (mengajak kepada kebaikan & mencegah keburukan), sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.
"Artinya: Dan orang-orang yg beriman, lelaki & perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong sebagian yg lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yg ma'ruf, mencegah dari yg mungkar." (At-Taubah: 71)
Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan dalam ayat ini, bahwa di antara sifat-sifat wajib kaum mukminin & mukminat adalah menegakkan amar ma'ruf & nahi mungkar. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
"Artinya: Kamu adalah umat yg terbaik yg dilahirkan utk manusia, menyuruh kepada yg ma'ruf, & mencegah & yg mungkar, & beriman kepada Allah." (Ali Imran: 110)
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
"Artinya: Barangsiapa di antara kalian melihat suatu kemungkaran maka hendaklah ia merubahnya dg tangannya, jika tdk bisa maka dg lisannya, jika tdk bisa juga maka dg hatinya, itulah selemah-lemahnya iman"
Dan masih banyak lagi ayat-ayat & hadits-hadits lainnya yg menunjukkan wajibnya menegakkan amar ma'ruf & nahi mungkar serta tercelanya orang yg meninggalkannya. Maka hendaknya anda sekalian, setiap mukmin & mukminah, menegakkan amar ma'ruf & nahi mungkar, walaupun orang yg anda ingkari itu marah, bahkan sekalipun mereka mencerca kalian, kalian harus tetap sabar, sebagaimana para rasul alaihis Salam & yg mengikuti mereka dg kebaikan, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada NabiNya
"Artinya: Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yg mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul telah bersabar" (Al-Ahqaf: 35)
Dan firmanNya
"Artinya: Dan bersabarlah, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yg sabar." (Al-Anfal: 46)
Serta firmanNya yg menceritakan Luqmanul Haqim, bahwa ia berkata kepada anaknya.
“Artinya: Hai anakku, dirikanlah shalat & suruhlah (manusia) mengerjakan yg baik & cegahlah (mereka) dari perbuatan yg mungkar & bersabarlah terhadap apa yg menimpa kamu. Sesungguhnya yg demikian itu termasuk hal-hal yg diwajibkan (oleh Allah)." (Luqman: 17)
Tidak diragukan lagi, bahwa lurus & konsistennya masyarakat adalah karena Allah Subhanahu wa Ta’ala kemudian karena amar ma'ruf & nahi mungkar, & bahwa rusak serta berpecah belahnya masyarakat yg mengakibatkan potensialnya kedatangan siksaan yg bisa menimpa semua orang adalah disebabkan oleh meninggalkan amar ma'ruf & nahi mungkar. Sebagaimana diriwayatkan dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda,
"Artinya: Sesungguhnya manusia itu bila melihat kemungkaran tapi tdk mengingkarinya, maka dikhaivatirkan Allah akan menimpakan siksaNya yg juga menimpa mereka.”
Allah Subhanahu wa Ta’ala pun telah memperingatkan para hambaNya dg sejarah kaum kuffar Bani Israil yg disebutkan dalam firmanNya,
"Artinya: Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israil dg lisan Daud & (Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka & selalu melampaui batas. Mereka satu sama lain selalu tdk melarang tindakan mungkar yg mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yg selalu mereka perbuat itu." (Al-Ma'idah: 78-79)
.
Semoga Allah menunjuki semua kaum muslim, baik penguasa maupun rakyat jelata utk tetap menegakkan kewajiban ini dg sebaik-baiknya, & semoga Allah memperbaiki kondisi mereka & menyelamatkan semuanya dari faktor-faktor yg bisa mendatangkan kemurkaanNya. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Mahadekat.
(Fatawa Al-Mar'ah, hal. 100-101, Syaikh Ibn Baz)
(Disalin dari kitab Al-Fatawa Asy-Syar’iyyah Fi Al-Masa’il Al-Ashriyyah Min Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram, Edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Terkini, Disusun oleh Khalid Al-Juraisy,Penerjemah Amir Hamzah, Penerbit Darul Haq)
___ Foote Note
. HR. Muslim dalam AI-Iman(49).
. HR. Ahmad (1/2,5,7,9), Abu Dawud dalam Al-Malahim (4338), At-Tirmidzi dalam At-Tafsir (3057), Ibnu Majah dalam Al-Fitan (4005) Seperti itu.
Penulis: Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz & diterbitkan oleh almanhaj.or.id
Senin, 16 Mei 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Popular Posts
-
1. JELASKAN PENGERTIAN QURBAN SECARA BAHASA DAN ISTILAH. 2.TULISKAN 6 HIKMAH AQIQAH! 3. TULISKAN PERBEDAAN QURBAN DANAQIQAH! 4.TULISKAN PE...
-
TUGAS KELAS 98 HARI INI ADALAH MEMBACA TENTANG Iman kepada rasul Allah di link berikut ini. https://paismpn21padang.blogspot.com/2020/04...
-
1. JELASKAN PENGERRIAN TOLERANSI 2. JELASKAN KANDUNGAN SURAT ALHUJARAT AYAT 13 3. TULISKAN DUA BATASAN TASAMAUH DALAM ISLAM 4. TULISKA...
-
TUGAS KELAS 97 HARI INI ADALAH MEMBACA TENTANG Iman kepada rasul Allah di link berikut ini. https://paismpn21padang.blogspot.com/2020/04/...
-
1. JELASKAN PENGERTIAN QURBAN SECARA BAHASA DAN ISTILAH. 2.TULISKAN 6 HIKMAH AQIQAH! 3. TULISKAN PERBEDAAN QURBAN DANAQIQAH! 4.TULISKAN PE...
-
1. JELASKAN PENGERTIAN QURBAN SECARA BAHASA DAN ISTILAH. 2.TULISKAN 6 HIKMAH AQIQAH! 3. TULISKAN PERBEDAAN QURBAN DANAQIQAH! 4.TULISKAN PE...
-
TUGAS UNTUK KELAS 94 ADALAH MEMBACA MATERI SKL UJIAN SEKOLAH TENTANG IMAN KEPADA RASUL RASUL ALLAH SILAHKAN KLIK DISINI. SETELAH ITU ME...
-
Beriman kepada Malaikat adalah rukun Iman yang kedua. ”Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, dem...
-
Tugas pembelajaran online harai ini tanggal 14 April 2020 adalah membaca materi SKL US tentang Imana Kepada Rasul Allah di link berikut i...
-
Tugas pembelajaran online harai ini tanggal 14 April 2020 adalah membaca materi SKL US tentang Imana Kepada Rasul Allah di link berikut i...
0 komentar:
Posting Komentar
SILAHKAN DIISI JAWABAN ANANDA DI KOLOM KOMENTAR DENGAN LENGKAP