paismpn21padang.com-Singapura - Restoran cepat saji ala Barat, yang berkembang di seluruh Asia, dituding menjadi penyebab meningkatnya kasus diabetes dan jantung koroner di kawasan ini. Dalam analisis lebih dari 50 ribu warga Singapura keturunan Cina, mereka yang makan makanan cepat saji dua kali seminggu atau lebih memiliki 27 persen peningkatan risiko terkena diabetes dan 56 persen risiko kematian akibat penyakit jantung koroner.
"Mereka yang mengkonsumsi makanan siap saji ala Barat lebih besar kemungkinan terkena diabetes tipe 2," kata pemimpin penelitian, dr Andrew Odegaard, dari University of Minnesota School of Public Health, Minneapolis.
Ia menyatakan salah satu sebabnya adalah trans-fatty acid yang tidak pernah diatur di negara-negara Asia. Ada dokumentasi menyebutkan bahwa lemak yang berbahaya bagi kesehatan ini tetap disediakan oleh produsen makanan cepat saji di luar Amerika.
Penelitian ini dipublikasikan secara online 2 Juli 2012 di jurnal Circulation.
Konsumsi makanan cepat saji ala Barat, termasuk McDonald, Burger King, dan KFC, telah dengan cepat meluas di negara berkembang di seluruh dunia. Ada kekhawatiran di antara para ahli kesehatan bahwa diabetes, hipertensi, dislipidemia, dan sindrom metabolik, terjadi bersama dengan peningkatan kejadian penyakit jantung koroner.
Selama ini, kata Odegaard, penelitian yang langsung menghubungkan konsumsi makanan cepat saji dengan kesehatan sangat terbatas. Otoritas kesehatan Singapura memberikan Odegaard dan rekan kesempatan untuk mempelajari kejadian diabetes tipe 2 dan penyakit jantung koroner di antara 52.584 pengidapnya, antara 1993 dan 1998. Untuk mortalitas penyakit jantung koroner, kematian yang tercatat hingga akhir 2009 sebanyak 1.397 orang.
Secara keseluruhan, orang yang makan di restoran cepat saji dua kali per minggu atau lebih memiliki risiko meningkat secara signifikan dari diabetes dan kematian akibat penyakit jantung koroner.
Meskipun para peneliti menyatakan bahwa trans-fatty acid mungkin salah satu alasan bagi peningkatan risiko kematian akibat penyakit jantung koroner, itu hanya hipotesis pada tahap ini. Peningkatan konsumsi makanan cepat saji mungkin hanya menjadi penanda menonjol dari pola makan dan gaya hidup yang buruk dan bukan dalam kaitan sebab-akibat.
Sabtu, 24 November 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Popular Posts
-
1. JELASKAN PENGERTIAN QURBAN SECARA BAHASA DAN ISTILAH. 2.TULISKAN 6 HIKMAH AQIQAH! 3. TULISKAN PERBEDAAN QURBAN DANAQIQAH! 4.TULISKAN PE...
-
TUGAS KELAS 98 HARI INI ADALAH MEMBACA TENTANG Iman kepada rasul Allah di link berikut ini. https://paismpn21padang.blogspot.com/2020/04...
-
1. JELASKAN PENGERRIAN TOLERANSI 2. JELASKAN KANDUNGAN SURAT ALHUJARAT AYAT 13 3. TULISKAN DUA BATASAN TASAMAUH DALAM ISLAM 4. TULISKA...
-
TUGAS KELAS 97 HARI INI ADALAH MEMBACA TENTANG Iman kepada rasul Allah di link berikut ini. https://paismpn21padang.blogspot.com/2020/04/...
-
1. JELASKAN PENGERTIAN QURBAN SECARA BAHASA DAN ISTILAH. 2.TULISKAN 6 HIKMAH AQIQAH! 3. TULISKAN PERBEDAAN QURBAN DANAQIQAH! 4.TULISKAN PE...
-
1. JELASKAN PENGERTIAN QURBAN SECARA BAHASA DAN ISTILAH. 2.TULISKAN 6 HIKMAH AQIQAH! 3. TULISKAN PERBEDAAN QURBAN DANAQIQAH! 4.TULISKAN PE...
-
TUGAS UNTUK KELAS 94 ADALAH MEMBACA MATERI SKL UJIAN SEKOLAH TENTANG IMAN KEPADA RASUL RASUL ALLAH SILAHKAN KLIK DISINI. SETELAH ITU ME...
-
Beriman kepada Malaikat adalah rukun Iman yang kedua. ”Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, dem...
-
Tugas pembelajaran online harai ini tanggal 14 April 2020 adalah membaca materi SKL US tentang Imana Kepada Rasul Allah di link berikut i...
-
Tugas pembelajaran online harai ini tanggal 14 April 2020 adalah membaca materi SKL US tentang Imana Kepada Rasul Allah di link berikut i...
0 komentar:
Posting Komentar
SILAHKAN DIISI JAWABAN ANANDA DI KOLOM KOMENTAR DENGAN LENGKAP