Selasa, 14 April 2020

tugas untuk kelas 92 membaca materi iman kepada rasul

Tugas pembelajaran online harai ini tanggal 14  April 2020 adalah membaca materi SKL US tentang Imana Kepada Rasul Allah di link berikut ini. iman kepada rasul Allahhttps://paismpn21padang.blogspot.com/2020/04/iman-kepada-rasul-rasul-allah.html.
  setelah membaca materi tersebut silahkan jawa soal berikut ini.
1.sifat wajib bagi rasul dan penjelasannya.
2.  tuliskan  fungsi diutusnya para Rasul Allah.

20 komentar:

  1. DILLA MUGUS SEPTIANINGGRUM
    KLS:IX.2
    TUGAS PAI
    1) a. Siddiq atau jujur/benar segala ucapannya.
    Dalil Aqlinya:
    Mustahil bagi rasul itu berbohong atau berdusta.setiap pengakuannya berarti kebenaran, demikian juga pengakuannya sebagai utusan Allah dan apa yang disiarkannya. Jika tidak benar perkataan mereka, maka akan rusak binasalah manusia ini, dan tidak akan ada agama yang menyeru untuk menyembah Allah SW.
    Dalil Naqlinya:
    ...وَصَدَقَ الْمُرْ سَلُوْنَ (يس : 52)
    Artinya:
    “...dan benarlah Rasul-rasl-Nya.”
    B. Amanah (terpercaya)
    Dalil Aqli:
    Rasul mustahil berbuat khianat. Jangankan terhadap Tuhannya, terhadap manusiapun mereka tidak pernah berkhianat. Para Rasul terpelihara dari perbuatan dosa dan maksiat lahir dan bathin (maksum). Seandainya para Rasul itu tidak dapat dipercaya( khianat), bagaimana mungkin mereka menjadi pemimpin dan pembimbing umat manusia kejalan yang benar.
    Dalil Naqlinya :
    اِنِّيْ لَكُمْ رَسُوْلٌ اَمِيْنٌ (الشعراء : 107)
    Artinya:
    “sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang) diutus kepadamu.” (Qs.Asy-Syu’ra : 107)
    c. Tablig,(menyampaikan segala sesuatu yang datang dari Allah)
    Mustahil mereka tidak menyampaikan atau menyembunyikan segala sesuatu yang difirmankan Allah kepadanya.contoh al-Quran, al-Quran bisa sampai kepada generasi sekarang karena sifat tablig Rasulullah SAW. Seandainya Rasul bersifat Khitman(menyembunyikan), tentu al-Quran tidak akan pernah sampai kepada kita, dan berarti tidak akan ada yang mengetahui tentang shalat, puasa, zakat dan ibadah-ibadah lainnya.tidak akan ada yang mengetahui hukum-hukum agama, tidak akan yang mengetahui mana yang benar dan mana yang salah. Sedang tujuan Allah mengutus Rasul agar manusia terhindar dari kesesatan.
    Dalil naqlinya:
    يَااَيُّهَاالرَّسُوْلُ بَلِّغْ مَا اُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ...(المائدة :67)
    Artinya:
    “Hai rasul sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu...”(Qs.al-Maidah : 67)
    d Fatanah (cerdas)
    Dalil Aqlinya:
    Mereka cerdas dan pandai, mustahil mereka bodoh, sebab mereka bodoh bagaimana mungkin bisa menjawab dan berdebat dengan para musuh dan penentangnya. Wajib bagi Rasul bersifat cerdas dan pandai dalam segala hal, apalagi kedudukan mereka sebagai pemimpin dan pembimbing umat manusia.
    Dalil Naqlinya:
    أُدْعُ ِالَى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِضَةِ اْلحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنَ ...(النحل:125)
    Artinya:
    “Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu...(Qs. al-Maidah :6
    2)a.Menyampaikan kabar berita kepada orang beriman
    b.Memberi periangatan kepada orang yang ingkar
    c. Menjelaskan bahwa mereka diutus untuk rahmat sekalian alam
    d. Menjelaskan mengabdikan diri kepada allah swt
    e. Mencegah dari perbuatan keji dan mungkar
    f. Menjelaskan aturan² yang perlu untuk memelihara kehidupan antara manusia dalam rangka menegakkan keadilan dan kejujuran
    g. Menjelaskan bahwa manusia perlu bekerja untuk kehidupan dunia dan akhirat
    h. Menyempurnakan akhlak manusia

    BalasHapus
  2. 1)-Siddiq:jujur/benar segala ucapannya
    -amanah:dapat dipercaya
    -Tablight:menyampaikan
    -fathonah:cerdas

    2)
    -Untuk mengajak manusia menyembah Allah SWT dan menjauhi semua larangannya.
    -Untuk mengajarkan ilmu kepada manusia.
    -Untuk menyempurnakan akal dan pengetahuan manusia
    -Untuk menegakkan keadilan
    -Untuk menyelamatkan umat manusia dari kesesatan/kegelapan
    -Untuk mengadili serta memberi keputusan atas perselisihan masyarakat
    -Untuk mengajak pada kehidupan yang jauh lebih baik dan tertata
    Untuk mengingatkan umat manusia akan nikmat yang telah Allah SWT berikan
    -Untuk membebaskan manusia

    BalasHapus



  3. Nama:salsabila febnesya rafifah
    Kls:92

    1.siddiq(jujur) Semua perbuatan dan ucapan rasul pasti benar dan tidak mungkin bohong.
    Amanah (Dapat dipercaya) = Seluruh perkataan rasul dapat sepenuhnya dipercayai, karena rasul tidak pernah berdusta.
    Fatanah (Cerdas) = Seorang rasul memiliki kecerdasan yang tinggi, hal ini agar seorang rasul dapat menuntun umatnya ke jalan yang lurus.
    Tablig (Menyampaikan) = Tugas utama seorang rasul adalah menyampaikan seluruh wahyu Allah

    2.Untuk mengajak manusia menyembah Allah SWT dan menjauhi semua larangannya.
    -Untuk mengajarkan ilmu kepada manusia.
    -Untuk menyempurnakan akal dan pengetahuan manusia
    -Untuk menegakkan keadilan
    -Untuk menyelamatkan umat manusia dari kesesatan/kegelapan
    -Untuk mengadili serta memberi keputusan atas perselisihan masyarakat
    -Untuk mengajak pada kehidupan yang jauh lebih baik dan tertata
    Untuk mengingatkan umat manusia akan nikmat yang telah Allah SWT berikan
    -Untuk membebaskan manusiaq

    BalasHapus
  4. Nama: Diffa Satriana Putri
    Kls:92

    1.Meneladani sifat-sifat Rasulullah saw:
    Mengingat rasul memiliki tugas yang berat dalam mengemban risalah-Nya. Mereka punya tanggung jawab yang besar, tidak hanya menyampaikan melalui kata-katanya, melainkan juga melalui suri teladan atau contoh yang baik dalam setiap perilakunya dan perbuatannya, sehingga umat mempunyai seorang yang akan diteladani dalam kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan kesejahteraan hidup didunia dan diakhirat.
    Firman Allah:
    لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُوْلِ اللهِ أُسْوَةٌحَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُوْا اللهِ وَالْيَوْمَ اْلأِخِرِوَذَكَرَاللهَ كَثِيْرًا(الأحزاب:21)
    Artinya:
    “sesungguhnya telah ada pada diri rsulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharapkan rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”(Qs.al-ahzab:21).
    Kita harus menjadikan Nabi Muhammad saw . Sebagai suri tauladan. Kita tidak cukup hanya menghafal sifat-sifat Rasul tersebut, tetapi kita harus berusaha untuk meneladani dan meniru dalam kehidupan sehari-hari.
    A.Sifat rasulullah Sidiq artinya jujur, kita sebagai umatnya harus membiasakan berkata apa adanya walaupun itu sulit rasanya untuk mengucapkan.
    B.Sifat yang kedua adalah Amanah, misalnya bila kita dipercaya untuk mengemban tugas atau jabatan, kita harus mengemban tugas dan jabatan itu dengan baik dan jujur, dengan demikian orang lain akan mempercayai kita dan kita akan diberi kepercayaan berikutnya.
    C.Nabi juga bersifat tablig, yaitu dengan menyampaikan ilmu pengetahuan yang kita miliki, dan tidak boleh pelit untuk mengajarkannya kepada orang lain.
    D.Sifat Rasul yang terakhir adalah fatanah, yaitu berusaha, cerdas, cekatan dan pandai. Hal itu bisa ditempuh dengan belajar ilmu agama dan berbagai ilmu pengetahuan.

    2.Berikut ini adalah fungsi dari nabi dan rasul yang diutus Allah SWT kepada umat manusia:
    1.Untuk mengajak manusia menyembah Allah SWT dan menjauhi thagut
    2.Untuk mengajarkan ilmu juga makrifat bagi manusia
    3.Untuk menyempurnakan akal dan pengetahuan manusia
    4.Untuk menegakkan keadilan
    5.Untuk menyelamatkan umat manusia dari kesesatan/kegelapan
    6.Untuk mengadili serta memberi keputusan atas perselisihan masyarakat
    7.Untuk mengajak pada kehidupan yang jauh lebih baik dan tertata
    8.Untuk mengingatkan umat manusia akan nikmat yang telah Allah SWT
    9.Untuk membebaskan manusia

    BalasHapus
  5. 1.siddiq(jujur) Semua perbuatan dan ucapan rasul pasti benar dan tidak mungkin bohong.
    Amanah (Dapat dipercaya) = Seluruh perkataan rasul dapat sepenuhnya dipercayai, karena rasul tidak pernah berdusta.
    Fatanah (Cerdas) = Seorang rasul memiliki kecerdasan yang tinggi, hal ini agar seorang rasul dapat menuntun umatnya ke jalan yang lurus.
    Tablig (Menyampaikan) = Tugas utama seorang rasul adalah menyampaikan seluruh wahyu Allah

    2.Untuk mengajak manusia menyembah Allah SWT dan menjauhi semua larangannya.
    -Untuk mengajarkan ilmu kepada manusia.
    -Untuk menyempurnakan akal dan pengetahuan manusia
    -Untuk menegakkan keadilan
    -Untuk menyelamatkan umat manusia dari kesesatan/kegelapan
    -Untuk mengadili serta memberi keputusan atas perselisihan masyarakat
    -Untuk mengajak pada kehidupan yang jauh lebih baik dan tertata
    Untuk mengingatkan umat manusia akan nikmat yang telah Allah SWT berikan
    -Untuk membebaskan manusiaq

    BalasHapus
  6. 1.siddiq(jujur) Semua perbuatan dan ucapan rasul pasti benar dan tidak mungkin bohong.
    Amanah (Dapat dipercaya) = Seluruh perkataan rasul dapat sepenuhnya dipercayai, karena rasul tidak pernah berdusta.
    Fatanah (Cerdas) = Seorang rasul memiliki kecerdasan yang tinggi, hal ini agar seorang rasul dapat menuntun umatnya ke jalan yang lurus.
    Tablig (Menyampaikan) = Tugas utama seorang rasul adalah menyampaikan seluruh wahyu Allah

    2.Untuk mengajak manusia menyembah Allah SWT dan menjauhi semua larangannya.
    -Untuk mengajarkan ilmu kepada manusia.
    -Untuk menyempurnakan akal dan pengetahuan manusia
    -Untuk menegakkan keadilan
    -Untuk menyelamatkan umat manusia dari kesesatan/kegelapan
    -Untuk mengadili serta memberi keputusan atas perselisihan masyarakat
    -Untuk mengajak pada kehidupan yang jauh lebih baik dan tertata
    Untuk mengingatkan umat manusia akan nikmat yang telah Allah SWT berikan
    -Untuk membebaskan manusiaq

    BalasHapus
  7. Nama:DickyNurasydik Kls:92 1.siddiq(jujur) Semua perbuatan dan ucapan rasul pasti benar dan tidak mungkin bohong.
    Amanah (Dapat dipercaya) = Seluruh perkataan rasul dapat sepenuhnya dipercayai, karena rasul tidak pernah berdusta.
    Fatanah (Cerdas) = Seorang rasul memiliki kecerdasan yang tinggi, hal ini agar seorang rasul dapat menuntun umatnya ke jalan yang lurus.
    Tablig (Menyampaikan) = Tugas utama seorang rasul adalah menyampaikan seluruh wahyu Allah

    2.Untuk mengajak manusia menyembah Allah SWT dan menjauhi semua larangannya.
    -Untuk mengajarkan ilmu kepada manusia.
    -Untuk menyempurnakan akal dan pengetahuan manusia
    -Untuk menegakkan keadilan
    -Untuk menyelamatkan umat manusia dari kesesatan/kegelapan
    -Untuk mengadili serta memberi keputusan atas perselisihan masyarakat
    -Untuk mengajak pada kehidupan yang jauh lebih baik dan tertata
    Untuk mengingatkan umat manusia akan nikmat yang telah Allah SWT berikan
    -Untuk membebaskan manusiaq

    BalasHapus
  8. Karin Amelia Selsa
    IX.2

    1.)-Siddiq atau jujur/benar segala ucapannya.
    Dalil Aqlinya:
    Mustahil bagi rasul itu berbohong atau berdusta.setiap pengakuannya berarti kebenaran, demikian juga pengakuannya sebagai utusan Allah dan apa yang disiarkannya. Jika tidak benar perkataan mereka, maka akan rusak binasalah manusia ini, dan tidak akan ada agama yang menyeru untuk menyembah Allah SW.
    Dalil Naqlinya:
    ...وَصَدَقَ الْمُرْ سَلُوْنَ (يس : 52)
    Artinya:
    “...dan benarlah Rasul-rasl-Nya.”

    -Amanah (terpercaya)
    Dalil Aqli:
    Rasul mustahil berbuat khianat. Jangankan terhadap Tuhannya, terhadap manusiapun mereka tidak pernah berkhianat. Para Rasul terpelihara dari perbuatan dosa dan maksiat lahir dan bathin (maksum). Seandainya para Rasul itu tidak dapat dipercaya( khianat), bagaimana mungkin mereka menjadi pemimpin dan pembimbing umat manusia kejalan yang benar.
    Dalil Naqlinya :
    اِنِّيْ لَكُمْ رَسُوْلٌ اَمِيْنٌ (الشعراء : (107)
    Artinya:
    “sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang) diutus kepadamu.” (Qs.Asy-Syu’ra : 107)

    -Tablig,(menyampaikan segala sesuatu yang datang dari Allah)
    Mustahil mereka tidak menyampaikan atau menyembunyikan segala sesuatu yang difirmankan Allah kepadanya.contoh al-Quran, al-Quran bisa sampai kepada generasi sekarang karena sifat tablig Rasulullah SAW. Seandainya Rasul bersifat Khitman(menyembunyikan), tentu al-Quran tidak akan pernah sampai kepada kita, dan berarti tidak akan ada yang mengetahui tentang shalat, puasa, zakat dan ibadah-ibadah lainnya.tidak akan ada yang mengetahui hukum-hukum agama, tidak akan yang mengetahui mana yang benar dan mana yang salah. Sedang tujuan Allah mengutus Rasul agar manusia terhindar dari kesesatan.
    Dalil naqlinya:
    يَااَيُّهَاالرَّسُوْلُ بَلِّغْ مَا اُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ...(المائدة :67)
    Artinya:
    “Hai rasul sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu...”(Qs.al-Maidah : 67)

    -Fatanah (cerdas)
    Dalil Aqlinya:
    Mereka cerdas dan pandai, mustahil mereka bodoh, sebab mereka bodoh bagaimana mungkin bisa menjawab dan berdebat dengan para musuh dan penentangnya. Wajib bagi Rasul bersifat cerdas dan pandai dalam segala hal, apalagi kedudukan mereka sebagai pemimpin dan pembimbing umat manusia.
    Dalil Naqlinya:
    أُدْعُ ِالَى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِضَةِ اْلحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنَ ...(النحل:125)
    Artinya:
    “Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu...(Qs. al-Maidah :67)

    2.)Dengan diutusnya para Rasul:
    -Kita memiliki sesorang yang hendak kita teladani dalam menjalani kehidupan ini,baik untuk pribadi, keluarga ataupun masyarakat.
    -Kita dapat mengetahui cara yang benar untuk beribadah kepada Allah swt.
    -Kita dapat mengetahui aturan Allah tentang cara bermasyarakat yang benar dalam berbuat keadilan dan kebenaran.
    -Kita memiliki petunjuk dan tunutnan ke jalan yang benar untuk kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
    -Kita akan selalu membina hubungan baik dengan sesama manusia.
    -Mengetahui kehidupan ssudah mati, sehingga mendorong manusia untuk selalu beriman dan beramal shaleh.

    BalasHapus
  9. 1.Siddiq atau jujur/benar segala ucapannya.
    Dalil Aqlinya:
    Mustahil bagi rasul itu berbohong atau berdusta.setiap pengakuannya berarti kebenaran, demikian juga pengakuannya sebagai utusan Allah dan apa yang disiarkannya. Jika tidak benar perkataan mereka, maka akan rusak binasalah manusia ini, dan tidak akan ada agama yang menyeru untuk menyembah Allah SW.
    Dalil Naqlinya:
    ...وَصَدَقَ الْمُرْ سَلُوْنَ (يس : 52)
    Artinya:
    “...dan benarlah Rasul-rasl-Nya.”
    2.Amanah (terpercaya)
    Dalil Aqli:
    Rasul mustahil berbuat khianat. Jangankan terhadap Tuhannya, terhadap manusiapun mereka tidak pernah berkhianat. Para Rasul terpelihara dari perbuatan dosa dan maksiat lahir dan bathin (maksum). Seandainya para Rasul itu tidak dapat dipercaya( khianat), bagaimana mungkin mereka menjadi pemimpin dan pembimbing umat manusia kejalan yang benar.
    Dalil Naqlinya :
    اِنِّيْ لَكُمْ رَسُوْلٌ اَمِيْنٌ (الشعراء : 107)
    Artinya:
    “sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang) diutus kepadamu.” (Qs.Asy-Syu’ra : 107)
    3.Tablig,(menyampaikan segala sesuatu yang datang dari Allah)
    Mustahil mereka tidak menyampaikan atau menyembunyikan segala sesuatu yang difirmankan Allah kepadanya.contoh al-Quran, al-Quran bisa sampai kepada generasi sekarang karena sifat tablig Rasulullah SAW. Seandainya Rasul bersifat Khitman(menyembunyikan), tentu al-Quran tidak akan pernah sampai kepada kita, dan berarti tidak akan ada yang mengetahui tentang shalat, puasa, zakat dan ibadah-ibadah lainnya.tidak akan ada yang mengetahui hukum-hukum agama, tidak akan yang mengetahui mana yang benar dan mana yang salah. Sedang tujuan Allah mengutus Rasul agar manusia terhindar dari kesesatan.
    Dalil naqlinya:
    يَااَيُّهَاالرَّسُوْلُ بَلِّغْ مَا اُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ...(المائدة :67)
    Artinya:
    “Hai rasul sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu...”(Qs.al-Maidah : 67)
    4.Fatanah (cerdas)
    Dalil Aqlinya:
    Mereka cerdas dan pandai, mustahil mereka bodoh, sebab mereka bodoh bagaimana mungkin bisa menjawab dan berdebat dengan para musuh dan penentangnya. Wajib bagi Rasul bersifat cerdas dan pandai dalam segala hal, apalagi kedudukan mereka sebagai pemimpin dan pembimbing umat manusia.
    Dalil Naqlinya:
    أُدْعُ ِالَى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِضَةِ اْلحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنَ ...(النحل:125)
    Artinya:
    “Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu...(Qs. al-Maidah :67)
    2.*Menyampaikan khabar berita kepada orang yang beriman.
    *Memberi peringatan kepada orang yang ingkar.
    *Menjelaskan bahwa mereka diutus untuk rahmat sekalian alam.
    *Menjelaskan cara mengabdikan diri kepada Allah swt. dan mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.
    *Menjelaskan aturan-aturan yang perlu untuk memelihara kehidupan antara sesama manusia dalam rangka menegakkan keadilan dan kebenaran.
    *Menjelaskan bahwa manusia itu perlu bekerja untuk kehidupan dunia dan akhirat.
    *Menyempurnakan akhlak manusia

    BalasHapus
  10. 1.)-Siddiq atau jujur/benar segala ucapannya.
    Dalil Aqlinya:
    Mustahil bagi rasul itu berbohong atau berdusta.setiap pengakuannya berarti kebenaran, demikian juga pengakuannya sebagai utusan Allah dan apa yang disiarkannya. Jika tidak benar perkataan mereka, maka akan rusak binasalah manusia ini, dan tidak akan ada agama yang menyeru untuk menyembah Allah SW.
    Dalil Naqlinya:
    ...وَصَدَقَ الْمُرْ سَلُوْنَ (يس : 52)
    Artinya:
    “...dan benarlah Rasul-rasl-Nya.”

    -Amanah (terpercaya)
    Dalil Aqli:
    Rasul mustahil berbuat khianat. Jangankan terhadap Tuhannya, terhadap manusiapun mereka tidak pernah berkhianat. Para Rasul terpelihara dari perbuatan dosa dan maksiat lahir dan bathin (maksum). Seandainya para Rasul itu tidak dapat dipercaya( khianat), bagaimana mungkin mereka menjadi pemimpin dan pembimbing umat manusia kejalan yang benar.
    Dalil Naqlinya :
    اِنِّيْ لَكُمْ رَسُوْلٌ اَمِيْنٌ (الشعراء : (107)
    Artinya:
    “sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang) diutus kepadamu.” (Qs.Asy-Syu’ra : 107)

    -Tablig,(menyampaikan segala sesuatu yang datang dari Allah)
    Mustahil mereka tidak menyampaikan atau menyembunyikan segala sesuatu yang difirmankan Allah kepadanya.contoh al-Quran, al-Quran bisa sampai kepada generasi sekarang karena sifat tablig Rasulullah SAW. Seandainya Rasul bersifat Khitman(menyembunyikan), tentu al-Quran tidak akan pernah sampai kepada kita, dan berarti tidak akan ada yang mengetahui tentang shalat, puasa, zakat dan ibadah-ibadah lainnya.tidak akan ada yang mengetahui hukum-hukum agama, tidak akan yang mengetahui mana yang benar dan mana yang salah. Sedang tujuan Allah mengutus Rasul agar manusia terhindar dari kesesatan.
    Dalil naqlinya:
    يَااَيُّهَاالرَّسُوْلُ بَلِّغْ مَا اُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ...(المائدة :67)
    Artinya:
    “Hai rasul sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu...”(Qs.al-Maidah : 67)

    -Fatanah (cerdas)
    Dalil Aqlinya:
    Mereka cerdas dan pandai, mustahil mereka bodoh, sebab mereka bodoh bagaimana mungkin bisa menjawab dan berdebat dengan para musuh dan penentangnya. Wajib bagi Rasul bersifat cerdas dan pandai dalam segala hal, apalagi kedudukan mereka sebagai pemimpin dan pembimbing umat manusia.
    Dalil Naqlinya:
    أُدْعُ ِالَى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِضَةِ اْلحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنَ ...(النحل:125)
    Artinya:
    “Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu...(Qs. al-Maidah :67)

    2.)Dengan diutusnya para Rasul:
    -Kita memiliki sesorang yang hendak kita teladani dalam menjalani kehidupan ini,baik untuk pribadi, keluarga ataupun masyarakat.
    -Kita dapat mengetahui cara yang benar untuk beribadah kepada Allah swt.
    -Kita dapat mengetahui aturan Allah tentang cara bermasyarakat yang benar dalam berbuat keadilan dan kebenaran.
    -Kita memiliki petunjuk dan tunutnan ke jalan yang benar untuk kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
    -Kita akan selalu membina hubungan baik dengan sesama manusia.
    -Mengetahui kehidupan ssudah mati, sehingga mendorong manusia untuk selalu beriman dan beramal shaleh.

    BalasHapus
  11. ANISA NABILA

    1.Siddiq atau jujur/benar segala ucapannya.
    Dalil Aqlinya:
    Mustahil bagi rasul itu berbohong atau berdusta.setiap pengakuannya berarti kebenaran, demikian juga pengakuannya sebagai utusan Allah dan apa yang disiarkannya. Jika tidak benar perkataan mereka, maka akan rusak binasalah manusia ini, dan tidak akan ada agama yang menyeru untuk menyembah Allah SW.
    Dalil Naqlinya:
    ...وَصَدَقَ الْمُرْ سَلُوْنَ (يس : 52)
    Artinya:
    “...dan benarlah Rasul-rasl-Nya.”
    “...dan benarlah Rasul-rasl-Nya.”
    2.Amanah (terpercaya)
    Dalil Aqli:
    Rasul mustahil berbuat khianat. Jangankan terhadap Tuhannya, terhadap manusiapun mereka tidak pernah berkhianat. Para Rasul terpelihara dari perbuatan dosa dan maksiat lahir dan bathin (maksum). Seandainya para Rasul itu tidak dapat dipercaya( khianat), bagaimana mungkin mereka menjadi pemimpin dan pembimbing umat manusia kejalan yang benar.
    Dalil Naqlinya :
    اِنِّيْ لَكُمْ رَسُوْلٌ اَمِيْنٌ (الشعراء : 107)
    Artinya:
    “sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang) diutus kepadamu.” (Qs.Asy-Syu’ra : 107)
    3.Tablig,(menyampaikan segala sesuatu yang datang dari Allah)
    Mustahil mereka tidak menyampaikan atau menyembunyikan segala sesuatu yang difirmankan Allah kepadanya.contoh al-Quran, al-Quran bisa sampai kepada generasi sekarang karena sifat tablig Rasulullah SAW. Seandainya Rasul bersifat Khitman(menyembunyikan), tentu al-Quran tidak akan pernah sampai kepada kita, dan berarti tidak akan ada yang mengetahui tentang shalat, puasa, zakat dan ibadah-ibadah lainnya.tidak akan ada yang mengetahui hukum-hukum agama, tidak akan yang mengetahui mana yang benar dan mana yang salah. Sedang tujuan Allah mengutus Rasul agar manusia terhindar dari kesesatan.
    Dalil naqlinya:
    يَااَيُّهَاالرَّسُوْلُ بَلِّغْ مَا اُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ...(المائدة :67)
    Artinya:
    “Hai rasul sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu...”(Qs.al-Maidah : 67)
    4.Fatanah (cerdas)
    Dalil Aqlinya:
    Mereka cerdas dan pandai, mustahil mereka bodoh, sebab mereka bodoh bagaimana mungkin bisa menjawab dan berdebat dengan para musuh dan penentangnya. Wajib bagi Rasul bersifat cerdas dan pandai dalam segala hal, apalagi kedudukan mereka sebagai pemimpin dan pembimbing umat manusia.
    Dalil Naqlinya:
    أُدْعُ ِالَى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِضَةِ اْلحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنَ ...(النحل:125)
    Artinya:
    “Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu...(Qs. al-Maidah :67)

    2.)Dengan diutusnya para Rasul:
    -Kita memiliki sesorang yang hendak kita teladani dalam menjalani kehidupan ini,baik untuk pribadi, keluarga ataupun masyarakat.
    -Kita dapat mengetahui cara yang benar untuk beribadah kepada Allah swt.
    -Kita dapat mengetahui aturan Allah tentang cara bermasyarakat yang benar dalam berbuat keadilan dan kebenaran.
    -Kita memiliki petunjuk dan tunutnan ke jalan yang benar untuk kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
    -Kita akan selalu membina hubungan baik dengan sesama manusia.
    -Mengetahui kehidupan ssudah mati, sehingga mendorong manusia untuk selalu beriman dan beramal shaleh.

    BalasHapus
  12. Nama:Intan Afrinela
    Kelas:XI.2

    1.Siddiq(jujur) Semua perbuatan dan ucapan rasul pasti benar dan tidak mungkin bohong.
    Amanah (Dapat dipercaya)
    -Seluruh perkataan rasul dapat sepenuhnya dipercayai, karena rasul tidak pernah berdusta.
    Fatanah (Cerdas)
    -Seorang rasul memiliki kecerdasan yang tinggi, hal ini agar seorang rasul dapat menuntun umatnya ke jalan yang lurus.
    Tablig (Menyampaikan)
    -Tugas utama seorang rasul adalah menyampaikan seluruh wahyu Allah

    -Amanah (terpercaya)
    Dalil Aqli:
    Rasul mustahil berbuat khianat. Jangankan terhadap Tuhannya, terhadap manusiapun mereka tidak pernah berkhianat. Para Rasul terpelihara dari perbuatan dosa dan maksiat lahir dan bathin (maksum). Seandainya para Rasul itu tidak dapat dipercaya( khianat), bagaimana mungkin mereka menjadi pemimpin dan pembimbing umat manusia kejalan yang benar.
    Dalil Naqlinya :
    اِنِّيْ لَكُمْ رَسُوْلٌ اَمِيْنٌ (الشعراء : (107)
    Artinya:
    “sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang) diutus kepadamu.” (Qs.Asy-Syu’ra : 107)

    -Fatanah (cerdas)
    Dalil Aqlinya:
    Mereka cerdas dan pandai, mustahil mereka bodoh, sebab mereka bodoh bagaimana mungkin bisa menjawab dan berdebat dengan para musuh dan penentangnya. Wajib bagi Rasul bersifat cerdas dan pandai dalam segala hal, apalagi kedudukan mereka sebagai pemimpin dan pembimbing umat manusia.
    Dalil Naqlinya:
    أُدْعُ ِالَى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِضَةِ اْلحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنَ ...(النحل:125)
    Artinya:
    “Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu...(Qs. al-Maidah :67)

    2.Dengan diutusnya para Rasul:
    -Kita memiliki sesorang yang hendak kita teladani dalam menjalani kehidupan ini,baik untuk pribadi, keluarga ataupun masyarakat
    -Kita dapat mengetahui cara yang benar untuk beribadah kepada Allah swt.
    -Kita dapat mengetahui aturan Allah tentang cara bermasyarakat yang benar dalam berbuat keadilan dan kebenaran.
    -Kita memiliki petunjuk dan tunutnan ke jalan yang benar untuk kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
    -Kita akan selalu membina hubungan baik dengan sesama manusia.
    -Mengetahui kehidupan ssudah mati, sehingga mendorong manusia untuk selalu beriman dan beramal shaleh.

    BalasHapus
  13. Nama:Intan Afrinela
    Kelas:XI.2

    1.Siddiq(jujur) Semua perbuatan dan ucapan rasul pasti benar dan tidak mungkin bohong.
    Amanah (Dapat dipercaya)
    -Seluruh perkataan rasul dapat sepenuhnya dipercayai, karena rasul tidak pernah berdusta.
    Fatanah (Cerdas)
    -Seorang rasul memiliki kecerdasan yang tinggi, hal ini agar seorang rasul dapat menuntun umatnya ke jalan yang lurus.
    Tablig (Menyampaikan)
    -Tugas utama seorang rasul adalah menyampaikan seluruh wahyu Allah

    -Amanah (terpercaya)
    Dalil Aqli:
    Rasul mustahil berbuat khianat. Jangankan terhadap Tuhannya, terhadap manusiapun mereka tidak pernah berkhianat. Para Rasul terpelihara dari perbuatan dosa dan maksiat lahir dan bathin (maksum). Seandainya para Rasul itu tidak dapat dipercaya( khianat), bagaimana mungkin mereka menjadi pemimpin dan pembimbing umat manusia kejalan yang benar.
    Dalil Naqlinya :
    اِنِّيْ لَكُمْ رَسُوْلٌ اَمِيْنٌ (الشعراء : (107)
    Artinya:
    “sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang) diutus kepadamu.” (Qs.Asy-Syu’ra : 107)

    -Fatanah (cerdas)
    Dalil Aqlinya:
    Mereka cerdas dan pandai, mustahil mereka bodoh, sebab mereka bodoh bagaimana mungkin bisa menjawab dan berdebat dengan para musuh dan penentangnya. Wajib bagi Rasul bersifat cerdas dan pandai dalam segala hal, apalagi kedudukan mereka sebagai pemimpin dan pembimbing umat manusia.
    Dalil Naqlinya:
    أُدْعُ ِالَى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِضَةِ اْلحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنَ ...(النحل:125)
    Artinya:
    “Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu...(Qs. al-Maidah :67)

    2.Dengan diutusnya para Rasul:
    -Kita memiliki sesorang yang hendak kita teladani dalam menjalani kehidupan ini,baik untuk pribadi, keluarga ataupun masyarakat
    -Kita dapat mengetahui cara yang benar untuk beribadah kepada Allah swt.
    -Kita dapat mengetahui aturan Allah tentang cara bermasyarakat yang benar dalam berbuat keadilan dan kebenaran.
    -Kita memiliki petunjuk dan tunutnan ke jalan yang benar untuk kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
    -Kita akan selalu membina hubungan baik dengan sesama manusia.
    -Mengetahui kehidupan ssudah mati, sehingga mendorong manusia untuk selalu beriman dan beramal shaleh.

    BalasHapus

  14. 1.Meneladani sifat-sifat Rasulullah saw:
    Mengingat rasul memiliki tugas yang berat dalam mengemban risalah-Nya. Mereka punya tanggung jawab yang besar, tidak hanya menyampaikan melalui kata-katanya, melainkan juga melalui suri teladan atau contoh yang baik dalam setiap perilakunya dan perbuatannya, sehingga umat mempunyai seorang yang akan diteladani dalam kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan kesejahteraan hidup didunia dan diakhirat.
    Firman Allah:
    لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُوْلِ اللهِ أُسْوَةٌحَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُوْا اللهِ وَالْيَوْمَ اْلأِخِرِوَذَكَرَاللهَ كَثِيْرًا(الأحزاب:21)
    Artinya:
    “sesungguhnya telah ada pada diri rsulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharapkan rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”(Qs.al-ahzab:21).
    Kita harus menjadikan Nabi Muhammad saw . Sebagai suri tauladan. Kita tidak cukup hanya menghafal sifat-sifat Rasul tersebut, tetapi kita harus berusaha untuk meneladani dan meniru dalam kehidupan sehari-hari.
    A.Sifat rasulullah Sidiq artinya jujur, kita sebagai umatnya harus membiasakan berkata apa adanya walaupun itu sulit rasanya untuk mengucapkan.
    B.Sifat yang kedua adalah Amanah, misalnya bila kita dipercaya untuk mengemban tugas atau jabatan, kita harus mengemban tugas dan jabatan itu dengan baik dan jujur, dengan demikian orang lain akan mempercayai kita dan kita akan diberi kepercayaan berikutnya.
    C.Nabi juga bersifat tablig, yaitu dengan menyampaikan ilmu pengetahuan yang kita miliki, dan tidak boleh pelit untuk mengajarkannya kepada orang lain.
    D.Sifat Rasul yang terakhir adalah fatanah, yaitu berusaha, cerdas, cekatan dan pandai. Hal itu bisa ditempuh dengan belajar ilmu agama dan berbagai ilmu pengetahuan.

    2.Berikut ini adalah fungsi dari nabi dan rasul yang diutus Allah SWT kepada umat manusia:
    1.Untuk mengajak manusia menyembah Allah SWT dan menjauhi thagut
    2.Untuk mengajarkan ilmu juga makrifat bagi manusia
    3.Untuk menyempurnakan akal dan pengetahuan manusia
    4.Untuk menegakkan keadilan
    5.Untuk menyelamatkan umat manusia dari kesesatan/kegelapan
    6.Untuk mengadili serta memberi keputusan atas perselisihan masyarakat
    7.Untuk mengajak pada kehidupan yang jauh lebih baik dan tertata
    8.Untuk mengingatkan umat manusia akan nikmat yang telah Allah SWT
    9.Untuk membebaskan manusia

    BalasHapus
  15. NAMA :Rahma Dwi Natalia
    Kelas: 92

    1)a.Siddiq atau jujur/benar segala ucapannya.
    Dalil Aqlinya:
    Mustahil bagi rasul itu berbohong atau berdusta.setiap pengakuannya berarti kebenaran, demikian juga pengakuannya sebagai utusan Allah dan apa yang disiarkannya. Jika tidak benar perkataan mereka, maka akan rusak binasalah manusia ini, dan tidak akan ada agama yang menyeru untuk menyembah Allah SW.
    Dalil Naqlinya:
    ...وَصَدَقَ الْمُرْ سَلُوْنَ (يس : 52)
    Artinya:
    “...dan benarlah Rasul-rasl-Nya.”
    B. Amanah (terpercaya)
    Dalil Aqli:
    Rasul mustahil berbuat khianat. Jangankan terhadap Tuhannya, terhadap manusiapun mereka tidak pernah berkhianat. Para Rasul terpelihara dari perbuatan dosa dan maksiat lahir dan bathin (maksum). Seandainya para Rasul itu tidak dapat dipercaya( khianat), bagaimana mungkin mereka menjadi pemimpin dan pembimbing umat manusia kejalan yang benar.
    Dalil Naqlinya :
    اِنِّيْ لَكُمْ رَسُوْلٌ اَمِيْنٌ (الشعراء : 107)
    Artinya:
    “sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang) diutus kepadamu.” (Qs.Asy-Syu’ra : 107)
    c. Tablig,(menyampaikan segala sesuatu yang datang dari Allah)
    Mustahil mereka tidak menyampaikan atau menyembunyikan segala sesuatu yang difirmankan Allah kepadanya.contoh al-Quran, al-Quran bisa sampai kepada generasi sekarang karena sifat tablig Rasulullah SAW. Seandainya Rasul bersifat Khitman(menyembunyikan), tentu al-Quran tidak akan pernah sampai kepada kita, dan berarti tidak akan ada yang mengetahui tentang shalat, puasa, zakat dan ibadah-ibadah lainnya.tidak akan ada yang mengetahui hukum-hukum agama, tidak akan yang mengetahui mana yang benar dan mana yang salah. Sedang tujuan Allah mengutus Rasul agar manusia terhindar dari kesesatan.
    Dalil naqlinya:
    يَااَيُّهَاالرَّسُوْلُ بَلِّغْ مَا اُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ...(المائدة :67)
    Artinya:
    “Hai rasul sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu...”(Qs.al-Maidah : 67)
    d Fatanah (cerdas)
    Dalil Aqlinya:
    Mereka cerdas dan pandai, mustahil mereka bodoh, sebab mereka bodoh bagaimana mungkin bisa menjawab dan berdebat dengan para musuh dan penentangnya. Wajib bagi Rasul bersifat cerdas dan pandai dalam segala hal, apalagi kedudukan mereka sebagai pemimpin dan pembimbing umat manusia.
    Dalil Naqlinya:
    أُدْعُ ِالَى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِضَةِ اْلحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنَ ...(النحل:125)
    Artinya:
    “Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu...(Qs. al-Maidah :6
    2)a.Menyampaikan kabar berita kepada orang beriman
    b.Memberi periangatan kepada orang yang ingkar
    c. Menjelaskan bahwa mereka diutus untuk rahmat sekalian alam
    d. Menjelaskan mengabdikan diri kepada allah swt
    e. Mencegah dari perbuatan keji dan mungkar
    f. Menjelaskan aturan² yang perlu untuk memelihara kehidupan antara manusia dalam rangka menegakkan keadilan dan kejujuran
    g. Menjelaskan bahwa manusia perlu bekerja untuk kehidupan dunia dan akhirat
    h. Menyempurnakan akhlak manusia

    BalasHapus
  16. HAMDI HAMID MACHTRIA
    IX.2

    1.Meneladani sifat-sifat Rasulullah saw:
    Mengingat rasul memiliki tugas yang berat dalam mengemban risalah-Nya. Mereka punya tanggung jawab yang besar, tidak hanya menyampaikan melalui kata-katanya, melainkan juga melalui suri teladan atau contoh yang baik dalam setiap perilakunya dan perbuatannya, sehingga umat mempunyai seorang yang akan diteladani dalam kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan kesejahteraan hidup didunia dan diakhirat.
    Firman Allah:
    لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُوْلِ اللهِ أُسْوَةٌحَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُوْا اللهِ وَالْيَوْمَ اْلأِخِرِوَذَكَرَاللهَ كَثِيْرًا(الأحزاب:21)
    Artinya:
    “sesungguhnya telah ada pada diri rsulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharapkan rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”(Qs.al-ahzab:21).
    Kita harus menjadikan Nabi Muhammad saw . Sebagai suri tauladan. Kita tidak cukup hanya menghafal sifat-sifat Rasul tersebut, tetapi kita harus berusaha untuk meneladani dan meniru dalam kehidupan sehari-hari.
    A.Sifat rasulullah Sidiq artinya jujur, kita sebagai umatnya harus membiasakan berkata apa adanya walaupun itu sulit rasanya untuk mengucapkan.
    B.Sifat yang kedua adalah Amanah, misalnya bila kita dipercaya untuk mengemban tugas atau jabatan, kita harus mengemban tugas dan jabatan itu dengan baik dan jujur, dengan demikian orang lain akan mempercayai kita dan kita akan diberi kepercayaan berikutnya.
    C.Nabi juga bersifat tablig, yaitu dengan menyampaikan ilmu pengetahuan yang kita miliki, dan tidak boleh pelit untuk mengajarkannya kepada orang lain.
    D.Sifat Rasul yang terakhir adalah fatanah, yaitu berusaha, cerdas, cekatan dan pandai. Hal itu bisa ditempuh dengan belajar ilmu agama dan berbagai ilmu pengetahuan.

    2.*Menyampaikan khabar berita kepada orang yang beriman.
    *Memberi peringatan kepada orang yang ingkar.
    *Menjelaskan bahwa mereka diutus untuk rahmat sekalian alam.
    *Menjelaskan cara mengabdikan diri kepada Allah swt. dan mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.
    *Menjelaskan aturan-aturan yang perlu untuk memelihara kehidupan antara sesama manusia dalam rangka menegakkan keadilan dan kebenaran.
    *Menjelaskan bahwa manusia itu perlu bekerja untuk kehidupan dunia dan akhirat.
    *Menyempurnakan akhlak manusia

    BalasHapus
  17. Fajar fitdian syauqi
    92
    1.aiddiq (jujur) semua perbuatan dan ucapan rasul pasti benar dan tidak mungkin bohong amanah (dapat di percaya) seluruh perkataan rasul memiliki kecerdasan yang tinggi hal ini agar srorang rasul dapat menuntut umat nya ke jalan yang lurus

    2.untuk mengajak manusia menyembah allah dan menjauhi segala larangan nya
    -untuk mengajar kan ilmu kepada manusia
    -untuk menyenpurnakan akal dan pengetahuan
    -untuk mengadili serta memberi keputusan atas perselisihan masyarakat

    BalasHapus
  18. Nama:Sherly Yolanda
    Kelas:92

    1)A.Siddiq atau jujur/benar segala ucapannya.
    Dalil Aqlinya:
    Mustahil bagi rasul itu berbohong atau berdusta.setiap pengakuannya berarti kebenaran, demikian juga pengakuannya sebagai utusan Allah dan apa yang disiarkannya. Jika tidak benar perkataan mereka, maka akan rusak binasalah manusia ini, dan tidak akan ada agama yang menyeru untuk menyembah Allah SW.
    Dalil Naqlinya:
    ...وَصَدَقَ الْمُرْ سَلُوْنَ (يس : 52)
    Artinya:
    “...dan benarlah Rasul-rasl-Nya.”
    B.Amanah (terpercaya)
    Dalil Aqli:
    Rasul mustahil berbuat khianat. Jangankan terhadap Tuhannya, terhadap manusiapun mereka tidak pernah berkhianat. Para Rasul terpelihara dari perbuatan dosa dan maksiat lahir dan bathin (maksum). Seandainya para Rasul itu tidak dapat dipercaya( khianat), bagaimana mungkin mereka menjadi pemimpin dan pembimbing umat manusia kejalan yang benar.
    Dalil Naqlinya :
    اِنِّيْ لَكُمْ رَسُوْلٌ اَمِيْنٌ (الشعراء : 107)
    Artinya:
    “sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang) diutus kepadamu.” (Qs.Asy-Syu’ra : 107)
    C.Tablig,(menyampaikan segala sesuatu yang datang dari Allah)
    Mustahil mereka tidak menyampaikan atau menyembunyikan segala sesuatu yang difirmankan Allah kepadanya.contoh al-Quran, al-Quran bisa sampai kepada generasi sekarang karena sifat tablig Rasulullah SAW. Seandainya Rasul bersifat Khitman(menyembunyikan), tentu al-Quran tidak akan pernah sampai kepada kita, dan berarti tidak akan ada yang mengetahui tentang shalat, puasa, zakat dan ibadah-ibadah lainnya.tidak akan ada yang mengetahui hukum-hukum agama, tidak akan yang mengetahui mana yang benar dan mana yang salah. Sedang tujuan Allah mengutus Rasul agar manusia terhindar dari kesesatan.
    Dalil naqlinya:
    يَااَيُّهَاالرَّسُوْلُ بَلِّغْ مَا اُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ...(المائدة :67)
    Artinya:
    “Hai rasul sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu...”(Qs.al-Maidah : 67)
    D.Fatanah (cerdas)
    Dalil Aqlinya:
    Mereka cerdas dan pandai, mustahil mereka bodoh, sebab mereka bodoh bagaimana mungkin bisa menjawab dan berdebat dengan para musuh dan penentangnya. Wajib bagi Rasul bersifat cerdas dan pandai dalam segala hal, apalagi kedudukan mereka sebagai pemimpin dan pembimbing umat manusia.
    Dalil Naqlinya:
    أُدْعُ ِالَى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِضَةِ اْلحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنَ ...(النحل:125)
    Artinya:
    “Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu...(Qs. al-Maidah :6

    2)•Menyampaikan kabar berita kepada orang beriman
    •Memberi periangatan kepada orang yang ingkar
    •Menjelaskan bahwa mereka diutus untuk rahmat sekalian alam
    •Menjelaskan mengabdikan diri kepada allah swt
    •Mencegah dari perbuatan keji dan mungkar
    •Menjelaskan aturan² yang perlu untuk memelihara kehidupan antara manusia dalam rangka menegakkan keadilan dan kejujuran
    •Menjelaskan bahwa manusia perlu bekerja untuk kehidupan dunia dan akhirat
    •Menyempurnakan akhlak manusia

    BalasHapus
  19. Nama:Dicky Nurasydik Kelas:92 Siddiq(jujur) Semua perbuatan dan ucapan rasul pasti benar dan tidak mungkin bohong.
    Amanah (Dapat dipercaya)
    -Seluruh perkataan rasul dapat sepenuhnya dipercayai, karena rasul tidak pernah berdusta.
    Fatanah (Cerdas)
    -Seorang rasul memiliki kecerdasan yang tinggi, hal ini agar seorang rasul dapat menuntun umatnya ke jalan yang lurus.
    Tablig (Menyampaikan)
    -Tugas utama seorang rasul adalah menyampaikan seluruh wahyu Allah

    -Amanah (terpercaya)
    Dalil Aqli:
    Rasul mustahil berbuat khianat. Jangankan terhadap Tuhannya, terhadap manusiapun mereka tidak pernah berkhianat. Para Rasul terpelihara dari perbuatan dosa dan maksiat lahir dan bathin (maksum). Seandainya para Rasul itu tidak dapat dipercaya( khianat), bagaimana mungkin mereka menjadi pemimpin dan pembimbing umat manusia kejalan yang benar.
    Dalil Naqlinya :
    اِنِّيْ لَكُمْ رَسُوْلٌ اَمِيْنٌ (الشعراء : (107)
    Artinya:
    “sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang) diutus kepadamu.” (Qs.Asy-Syu’ra : 107)

    -Fatanah (cerdas)
    Dalil Aqlinya:
    Mereka cerdas dan pandai, mustahil mereka bodoh, sebab mereka bodoh bagaimana mungkin bisa menjawab dan berdebat dengan para musuh dan penentangnya. Wajib bagi Rasul bersifat cerdas dan pandai dalam segala hal, apalagi kedudukan mereka sebagai pemimpin dan pembimbing umat manusia.
    Dalil Naqlinya:
    أُدْعُ ِالَى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِضَةِ اْلحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنَ ...(النحل:125)
    Artinya:
    “Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu...(Qs. al-Maidah :67)

    2.Dengan diutusnya para Rasul:
    -Kita memiliki sesorang yang hendak kita teladani dalam menjalani kehidupan ini,baik untuk pribadi, keluarga ataupun masyarakat
    -Kita dapat mengetahui cara yang benar untuk beribadah kepada Allah swt.
    -Kita dapat mengetahui aturan Allah tentang cara bermasyarakat yang benar dalam berbuat keadilan dan kebenaran.
    -Kita memiliki petunjuk dan tunutnan ke jalan yang benar untuk kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
    -Kita akan selalu membina hubungan baik dengan sesama manusia.
    -Mengetahui kehidupan ssudah mati, sehingga mendorong manusia untuk selalu beriman dan beramal shaleh.

    BalasHapus
  20. Nama:islami suli hendri
    Kls:IX.2
    (1).A).Siddiq atau jujur/benar segala ucapannya.
    Dalil Aqlinya:
    Mustahil bagi rasul itu berbohong atau berdusta.setiap pengakuannya berarti kebenaran, demikian juga pengakuannya sebagai utusan Allah dan apa yang disiarkannya. Jika tidak benar perkataan mereka, maka akan rusak binasalah manusia ini, dan tidak akan ada agama yang menyeru untuk menyembah Allah SW.
    B). Amanah (terpercaya)
    Dalil Aqli:
    Rasul mustahil berbuat khianat. Jangankan terhadap Tuhannya, terhadap manusiapun mereka tidak pernah berkhianat. Para Rasul terpelihara dari perbuatan dosa dan maksiat lahir dan bathin (maksum). Seandainya para Rasul itu tidak dapat dipercaya( khianat), bagaimana mungkin mereka menjadi pemimpin dan pembimbing umat manusia kejalan yang benar.
    Dalil Naqlinya :
    اِنِّيْ لَكُمْ رَسُوْلٌ اَمِيْنٌ (الشعراء : 107)
    Artinya:
    “sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang) diutus kepadamu.” (Qs.Asy-Syu’ra : 107)
    C).Fatanah (cerdas)
    Dalil Aqlinya:
    Mereka cerdas dan pandai, mustahil mereka bodoh, sebab mereka bodoh bagaimana mungkin bisa menjawab dan berdebat dengan para musuh dan penentangnya. Wajib bagi Rasul bersifat cerdas dan pandai dalam segala hal, apalagi kedudukan mereka sebagai pemimpin dan pembimbing umat manusia.
    Dalil Naqlinya:
    أُدْعُ ِالَى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِضَةِ اْلحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنَ ...(النحل:125)
    Artinya:
    “Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu...(Qs. al-Maidah :67)
    (2).Dengan diutusnya para Rasul:
    -Kita memiliki sesorang yang hendak kita teladani dalam menjalani kehidupan ini,baik untuk pribadi, keluarga ataupun masyarakat
    -Kita dapat mengetahui cara yang benar untuk beribadah kepada Allah swt.
    -Kita dapat mengetahui aturan Allah tentang cara bermasyarakat yang benar dalam berbuat keadilan dan kebenaran.
    -Kita memiliki petunjuk dan tunutnan ke jalan yang benar untuk kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
    -Kita akan selalu membina hubungan baik dengan sesama manusia.
    -Mengetahui kehidupan ssudah mati, sehingga mendorong manusia untuk selalu beriman dan beramal shaleh.

    BalasHapus

SILAHKAN DIISI JAWABAN ANANDA DI KOLOM KOMENTAR DENGAN LENGKAP

Popular Posts